Beberapa kali saya mendengarkan visi dari beberapa sumber (kota, kelompok, dan bahkan yang terakhir adalah Visi Indonesia 2030) terdapat keinginan untuk fokus kepada bisnis atau usaha yang berbasis jasa (service). Katanya dari sisi value chain, bisnis yang berbasis jasa memiliki nilai yang paling menguntungkan dibandingkan manufakturing, misalnya.
Saya tidak mempermasalahkan apakah bisnis yang berorientasi jasa ini betul atau salah. Singapura merupakan sebuah contoh negara yang berbasis jasa. Yang saya pertanyakan sekarang adalah apabila memang kita telah memiliki visi bisnis yang berbasis jasa, apa yang kita perbuat untuk mewujudkan impian kita tersebut?
Saya melihat bahwa untuk menjadi kota atau negara yang berbasis jasa, warganya harus diajarkan cara memberikan jasa. Ini semua harus diajarkan secara formal (di sekolah) dan informal (dalam kehidupan sehari-hari). Ini yang tidak saya lihat.
Bagaimana menurut Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar